16 November 2015
Kita tahu selama ini ini cara bercocok tanam
didusun taruman masihlah menggunakan metode atau system yang dahulu. Terutama dalam
mengolah lahan pertanian dipesawahan. Maka ketika bapak PPL singorojo yaitu
bapak sumarsono S.Pd menerangkan tentang system jarwo maka minat serta
perhatian anggota begitu ketara sekali. Apalagi dalam menguraikan penjelasan
didukung oleh video dan gambar yang terpampang dihadapan mereka. Luar biasa
sangat.....
Pada prinsipnya sistem
tanam jajar legowo adalah meningkatkan populasi dengan cara mengatur jarak
tanam. Selain itu sistem tanam tersebut juga memanpulasi lokasi tanaman
sehingga seolah-olah tanaman padi dibuat menjadi taping (tanaman pinggir) lebih
banyak. Seperti kita ketahui tanaman padi yang berada dipinggir akan
menghasilkan produksi lebih tinggi dan kualitas gabah yang lebih baik hal ini disebabkan
karena tanaman tepi akan mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak.
Legowo merupakan rekayasa
teknik tanam dengan mengatur jarak tanam antar rumpun maupun antar barisan,
sehingga terjadi pemadatan rumpun padi di dalam barisan dan memperlebar jarak
antar barisan. Pada sistem jajar legowo dua baris semua rumpun padi berada di
barisan pinggir dari pertanaman. Akibatnya semua rumpun padi tersebut
memperoleh manfaat dari pengaruh pinggir (border effect). Beberapa peneliti
melaporkan bahwa rumpun padi yang berada di barisan pinggir hasilnya 1,5 – 2
kali lipat lebih tinggi dari produksi pada yang berada di bagian dalam.
Paket budidaya tanaman padi
sawah sistem legowo merupakan paket teknologi yang dikembang kan dengan tujuan
untuk meningkatkan produksi beras dalam upaya pemerintah dalam kegiatan
intensitifikasi pertanian dalam kegiatan pembangunan pertanian.
Sistem legowo ini memilki pola tanam monokultur dengan populasi tananam 37.000/Ha. Penyemaian benih pada sistem legowo ini dengan cara benih disebar pada bedengan-bedengan yang terisolasi di luar areal penanaman Bibit dipindahkan ke lahan pada umur 21 hari. Bila lokasi penanaman terdapat penyakit akar gada, maka penyemaian dilakukan pada kantong plastik atau kantong yang dibuat dari daun pisang dan tanah diambil dari lokasi yang belum terinfeksi penyakit tersebut, kemudian bibit baru dipindahkan ke lapangan pada umur 45 hari.
Sistem legowo ini memilki pola tanam monokultur dengan populasi tananam 37.000/Ha. Penyemaian benih pada sistem legowo ini dengan cara benih disebar pada bedengan-bedengan yang terisolasi di luar areal penanaman Bibit dipindahkan ke lahan pada umur 21 hari. Bila lokasi penanaman terdapat penyakit akar gada, maka penyemaian dilakukan pada kantong plastik atau kantong yang dibuat dari daun pisang dan tanah diambil dari lokasi yang belum terinfeksi penyakit tersebut, kemudian bibit baru dipindahkan ke lapangan pada umur 45 hari.
Keuntungan Penanaman padi
dengan sistem jajar legowo dua baris diantaranya:
1. Semua barisan rumpun tanaman berada pada bagian pinggir yang biasanya memberi hasil lebih tinggi (efek tanaman pinggir),
2. Pengendalian hama, penyakit, dan gulma lebih mudah,
3. Penyediaan ruang kosong untuk pengaturan air, saluran pengumpul keong mas atau untuk mina padi, dan
4. Penggunaan pupuk lebih berdaya guna.
1. Semua barisan rumpun tanaman berada pada bagian pinggir yang biasanya memberi hasil lebih tinggi (efek tanaman pinggir),
2. Pengendalian hama, penyakit, dan gulma lebih mudah,
3. Penyediaan ruang kosong untuk pengaturan air, saluran pengumpul keong mas atau untuk mina padi, dan
4. Penggunaan pupuk lebih berdaya guna.
Ada beberapa tipe sistem
tanam jajar legowo:
1. Jajar legowo 2:1. Setiap dua baris diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Namun jarak tanam dalam barisan yang memanjang dipersempit menjadi setengah jarak tanam dalam barisan.
2. Jajar legowo 3:1. Setiap tiga baris tanaman padi diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir dirapatkan dua kali dengan jarak tanam yang ditengah.
3. Jajar legowo 4:1. Setiap tiga baris tanaman padi diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Demikian seterusnya. Jarak tanam yang dipinggir setengah dari jarak tanam yang ditengah.
Berdasarkan hasil pengkajian menunjukkan bahwa tanam sistem jajar legowo dua baris dengan jarak tanam 20 x 10 x 40 cm dapat meningkatkan produksi antara 560 – 1.550 kg/ha dibandingkan dengan taman sistem tegel dengan jarak tanam 20 x 20 cm, dan R/C meningkat dari 1,16 menjadi 1,43 dengan peningkatan keuntungan Rp1.352.000/ha (Widarto dan Yulianto, 2001).
Seperti juga denfarm padi SL-Agribisnis yang telah dilaksanakan, sebagaimana yang dilaporkan para Penyuluh Lapangan didapat hasil rata-rata ubinan sebesar 7,746 Kg. dan bila dikonversi setara dengan produktivitas padi pertahun sebesar 12,393 Ton GKP/ha.
1. Jajar legowo 2:1. Setiap dua baris diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Namun jarak tanam dalam barisan yang memanjang dipersempit menjadi setengah jarak tanam dalam barisan.
2. Jajar legowo 3:1. Setiap tiga baris tanaman padi diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir dirapatkan dua kali dengan jarak tanam yang ditengah.
3. Jajar legowo 4:1. Setiap tiga baris tanaman padi diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Demikian seterusnya. Jarak tanam yang dipinggir setengah dari jarak tanam yang ditengah.
Berdasarkan hasil pengkajian menunjukkan bahwa tanam sistem jajar legowo dua baris dengan jarak tanam 20 x 10 x 40 cm dapat meningkatkan produksi antara 560 – 1.550 kg/ha dibandingkan dengan taman sistem tegel dengan jarak tanam 20 x 20 cm, dan R/C meningkat dari 1,16 menjadi 1,43 dengan peningkatan keuntungan Rp1.352.000/ha (Widarto dan Yulianto, 2001).
Seperti juga denfarm padi SL-Agribisnis yang telah dilaksanakan, sebagaimana yang dilaporkan para Penyuluh Lapangan didapat hasil rata-rata ubinan sebesar 7,746 Kg. dan bila dikonversi setara dengan produktivitas padi pertahun sebesar 12,393 Ton GKP/ha.
Adapun manfaat sistem tanam
jajar legowo adalah:
1. Menambah jumlah tanaman padi seperti perhitungan diatas
2. Otomatis juga akan meningkatkan produksi tanaman padi
3. Memperbaiki kualitas gabah dengan semakin banyaknya tanaman pinggir
4. Mengurangi serangan penyakit
5. Mengurangi tingkat serangan hama
6. Mempermudah dalam perawatan baik itu pemupukan maupun penyemprotan pestisida
1. Menambah jumlah tanaman padi seperti perhitungan diatas
2. Otomatis juga akan meningkatkan produksi tanaman padi
3. Memperbaiki kualitas gabah dengan semakin banyaknya tanaman pinggir
4. Mengurangi serangan penyakit
5. Mengurangi tingkat serangan hama
6. Mempermudah dalam perawatan baik itu pemupukan maupun penyemprotan pestisida
Itulah penjabaran
cara bertanam padi disawah dengan menggunakan system jajar legowo. Tentunya bias
dipraktekkan mettode ini dengan cara lama. Perbandingnnya akan menjadikan pola pikir
kita berubah.
Terima Kasih Banyak Untuk Bapak Sumarsono ( PPL Singorojo)
Matur Nuwun Atas Ilmu Pengetahuannya. Kami Segenap Pengurus Dan Anggota
Kelompok Tani TAYUB Akan Selalu Menantikan Ilmu Pengetahuan Yang Lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar