Jumat, 29 Mei 2015

Pembangunan Pos Ronda

 Bentuk dukungan kecil dari kelompok tani tayub adalah ikut berfartisifasi dalam
pembangunan pos ronda. sebuah tempat berkumpulnya para pemuda yang menjaga keamanan lingkungan.
adapun biaya pembangunan ini diamabil dari kas dusun dan karang taruna jati arum. Selama ini
memang para pemuda merasa kebingungan dalam berkumpul ketika berjaga, hingga mereka sering
numpang disetiap halaman warga. Kini dengan dibangunnya pos ronda, diharapkan keamanan
lingkungan taruman bisa terjaga lebih baik.
    Menjaga keamananlingkungan adalah tanggung jawab bersama sebagai warga negara yang
baaik. Salah satu bagian terpenting dalam pemeliharaan lingkungan agar tercipta suasana yang aman,tenang dan damai. Sebuah tanggungh jawab yang sangat besar yang diiringi oleh usaha dan pengorbanan. 


 Awal pembuatan pondasi

Bersama mengukur lahan yang akan dibangun



Gotong Royong Lembur Hingga Malam Hari

Pengecatan tiang dan blandar




Pemasangan Kayu usuk dan reng


Tahab penyelesaian dengan memasang genting dan tempat duduk

Kamis, 21 Mei 2015

Panen Jagung

Di taruman hampir semua warga mengandalkan sektor pertanian dari menanam jagung. Selain karena luasnya lahan pinjaman dari perhutani juga daerah tegalan yang luas milik sendiri. Setiap hari hampir 300 sak jagung masuk dusun taruman yang dibawa oleh para pengojek dari gubug para petani. Menurut ibu roiyatun, seorang pembeli jagung ditaruman, setiap satu musim beliau mendapatkan jagung sampai 300 ton. Bisa dibayangkan jika pembeli jagung mencapai 15 orang. Maka dalam satu musim dusun taruman menghasilkan 4500 ton jagung.
                Jagung merupakan salah satu tanaman terpenting didunia. Selain sebagai sumber karbohidrat,daun jagung  juga sebagai pakan ternak. Hal ini bisa dilihat dari maraknya para pencari pakan ternak. Mereka sering berbondong-bondong jika melihat buah jagung yang sudah menguning untuk segera mungkin untuk mengambil daun pohon jagung itu. Para petani biasa memanen jagung ketika menginjak umur 105-110 hari. Kemudian menampungnya digubug. Untuk selanjutnya diambil oleh para pengojek jagung.












Rabu, 06 Mei 2015

Pengojek Jagung

     Bila kamu memasuki dusun taruman pada saat musim panen jagung tiba. Maka sepanjang hari akan ditemui beberapa pemuda yang berjalan mengendarai sepeda motor dengan muatan dua sak jagung. Ya, mereka adalah para pengojek jagung. Pekerjaan ini muncul sekitar lima tahun yang lalu. Pada saat itu pemuda yang mengojek masih empat orang. Ide mengusung jagung memakai sepeda motor berasal dari seorang pemuda bernama ngasidi. Seorang pendatang dari kemiri rombo yang merupakan tetangga kampung. Waktu itu ia bersama tiga teman lainnya achmad sunhaji, ribut dan darmanto secara berjuang mempakarsai mengusung jagung memakai motor.
    Sebelum pengojek jagung ada, para petani jagung didusun taruman masih memakai tenaga pundak untuk memikul hasil panen mereka. Lalu berdatangan para kuli (wong boro)  datang untu mengangkut jagung mereka dengan digendong dan dipanggul. Untuk per kandi wong boro memasang tarip per kg Rp.125,.sampai Rp 250 yang rata rata per kandinya sekitar  50 kg-55kg,. Semua  itu tergant dari jauh dekatnya jarak yang ditempuh. Sementara para pengojek jagung memasang tarip antara Rp 5000,. Bila jaraknya dekat. Dan Rp 7000,. bila jaraknya jauh.
    Seiring berjalannya waktu sekarang para ojek jagung ditaruman semakin bertambah. Bahkan menjadi dua kelompok. Kelompok kampung timur dan kampung barat. Setiap kelompok mempunyai anggota ojek 23 orang. Dan pelan-pelan wong boro tidak mengusung jagung lagi. Akan tetapi mereka datang ketaruman hanya bekerja untuk memetik jagung dari pohonnya.  Lalu untuk upahnya perkandi rata-rata Rp 8000,.
    Sulitnya medan y ang ditempuh pengojek jagung bukan menjadi halangan bagi mereka. Jalan yang becek, bukit yang tinggi dan jembatan yang melintang sudah menjadi hal biasa. Inilah para pengojek jagung jagung, yang penuh semangat, gigih dalam bekerja.

    Besar harapan kami kepada pemerintah untuk tergugah, sedikit membantu untuk jalan pertanian didusun taruman. Dibawah ini adalah wajah-wajah pemuda pengojek jagung....

Pengojek jagung menaiki tanjakan tinggi

Menunggu teman lain yang lagi berjalan dibawah

Mendorong sepeda motor yang tidak kuat menaiki tanjakan

Sepeda motor pengangkut pupuk urea terjatuh

Pengojek jagung lagi beristirahat

Video saat sepeda motor menerjang bukit berlumpur

***SEMANGAT DAN HATI BAJA ADALAH MODAL UTAMA PENGOJEk*** 

Senin, 04 Mei 2015

PERTEMUAN TAYUB 24 APRIL 2015

Pertemuan tayub yang diadakan pada tanggal 24 april 2015 adalah pembuatan AD/ART tayub dan  menjawab keluhan dari anggota. Keluhan yang banyak adalah tentang masuknya pupuk urea didesa taruman. Banyak dari mereka yang terlambat dalam memupuk tanaman. Dan mereka yang mendapatkan pupuk rata-rata harus memesan dulu dan mengantri pada kios pupuk. Biasanya pupuk itu akan datang dalam jarak antara seminggu bahkan lebih. Inilah yang menyebabkan penghasilan mereka menurun sangat drastis. Kami selaku pengurus tayub hanya mampu menjawab untuk berusaha mewujudkan harapan mereka dengan menghubungi pihak distribusi pupuk UREA.
Untuk Anggaran Dasar TAYUB bisa dilihat dan dibaca postingan kelompok tani taruman guyub 31 maret 2015

Adapun untuk hak dan kewajiban tayub
    
1.  Hak anggota tayub

    v Menyampaikan pendapat  dalam setiap musyawarah pertemuan
    v Hak dipilih dan memilih
    v Mendapat perlakuan yang sama dalam organisasi

    2. Kewajiban anggota tayub

          v Menjunjung tinggi nama baik organisasi
          v Memegang teguh AD dan ART serta aturan yang berlaku
          v Melaksanakan seluruh  hasil musyawarah





SALAM PENUH SEMANGAT TETAP BERSAMA MENYATUKAN MIMPI DAN HARAPAN

PEMBUATAN PGPR

                   Setelah kemarin kami meluncurkan tentang cara pembuatan MOL (Multi Organisme Lokal). Kini kembali kami ingin berbagi tentang cara pembuatan PGPR dan beberapa kelebihannya.
PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobakteri) adlah sejenis bakteri yang hidup disekitar perakaran tanaman. Bakteri ini hidupnya secara berkoloni menyelimuti akar tanaman. Adapun fungsi dari PGPR itu sendiri adalah memacu pertumbuhan dan dan fisiologi akar serta mampu mengurangi penyakit atau kerusakan oleh serangga. Fungsi lainnya juga sebagai tambahan bagi kompos dan mempercepat proses pengomposan.

Beberapa kelebihan dari PGPR ini adalah:

Ø  Menambah nitrogen pada tanaman
Ø  Memacu pertumbuhan bakterifiksasi nitrogen
Ø  Meningkatkan ketersediaan nutrisi pada tanaman
Ø  Memproduksi hormon tanaman
Ø  Mengontrol hama dan penyakit tumbuhan

Cara-cara membuat PGPR


Akar bambu apus atau ampel,akar jagung,daun kucingan,buah mojo,air kelapa 10 liter,leri 10 liter,tetes tebu 1 liter,trasi 100gram,

akar bambu, akar jagung, daun kucingan diiris/dilembutkan

semua bahan dimasukkan dalam ember

aduk hingga merata dan ditutup rapat


*Setelah empat hari dibuka lalu diaduk dan ditutup kembali. Pada hari ke tujuh bisa dilihat hasilnya. PGPR akan jadi bila baunya hampir sama dengan MOL baunya sangat wangi dan siap diaplikasikan

Sabtu, 02 Mei 2015

Pembuatan Jembatan batu


                     Kerja bakti bersama antara anggota tayub dan pengojek jagung tanggal 10 april 2015 adalah pembuatan jembatan dari lempengan batu besar. Hal ini karena jembatan dari kayu dan bambu dinilai sangat rapuh juga banyak kendala lain diantaranya sangat licin. Adapun panjang dari jembatan itu sekitar 1,5 m dan lebar 2 m. Sungguh sebuah semangat yang tinggi, karena batu ini diambil dari sebuah sungai yang jaranya 100m. Menurut Pak suryadi seorang pengojek yang berumur 42 tahun ini . jembatan dari sangat tahan lama dan mempunyai kekuatan yang lebih.Beliau merencanakannya sudah lama. hingga hari ini hal itu bisa terwujud.




Lempengan Batu Dipikul Empat Orang

 
Dibelakang Pemikul Beberapa Orang Siap Mengganti

Semangat Yang Tinggi Modal Utama Mereka

Lempengan Batu Siap Untuk Dipasang

 
Inilah hasil yang sudah diterapkan, jembatan dari lempengan batu siap digunakan untuk lalu lintas jalan pengojek jagung